Wednesday, October 30, 2013

Ceramah Keluarga: Niat Sebagai Modal Keluarga Bahagia

5:01 PM 0
Menasehati pernikahan yang baru saja berlangsung di sebuah gedung MNC Tower Jakarta, disana saya tegaskan bahwa pernikahan tidak saja mengumpulkan dua insan yang dilanda panasnya asmara, tetapi menyatukan dua keluarga dalam bingkai ikatan akad suci yang berupa akad nikah. Nasehat pernikahan sejatinya tidak hanya diberikan kepada kedua mempelai tetapi yang terpenting adalah kepada khalayak yang hadir menjadi saksi atas pernikahan tersebut.

Sunday, October 6, 2013

Perbedaan Mu’min dan beriman

2:30 PM 0
Khutbah id adha 2010
Ceramah: dalam sebuah kajian bahasa mu’min (mu’minun) dan orang yang beriman (yu’minu) adalah satu akar kata yang sama yaitu a-mi-na artinya percaya. Percaya terhadap berita-berita agama yang sudah dan akan terjadi, sekilas nampak sama tetapi keduanya ada perbedaan yang mendasar bahwa beriman dan mu’min mempunyai perbedaan yang sangat mendasar.

Perbedaan mu’min dan beriman terletak dalam suasana kondisi bathin dan profesionalisme spiritual terhadap keimanan. Orang Mu’min bathinnya selalu merasa tersentuh oleh berita ghaib agama dan bergetar jika disebut nama Allah, hatinya diliputi rasa takut terhadap ancaman-Nya dan rasa harapan untuk mendapat kenikmatan kekal dari surga-Nya sehingga melahirkan sikap-sikap dalam kehidupan sebagai prilaku orang beriman, berbeda dengan orang yang beriman saja, ia percaya dengan sepenuh hati tetapi karena tidak mampu melawan nafsunya sehingga hatinya tidak bisa melahirkan rasa takut dan harapan dalam bentuk prilaku secara otomatis kontinyu dari waktu ke waktu. Allah berfirman :

Saturday, October 5, 2013

Ceramah: Praktek Kurban Manusia Masih Berlangsung

10:17 AM 0
Ceramah: Praktek Kurban Manusia Masih Berlangsung
ceramah kali ini tentang praktek kurban. Pada dasarnya usia ibadah qurban sama tuanya dengan usia manusia, kala itu habil dan qabil mendapat perintah untuk berqurban. Itu membuktikan bahwa usia ibadah qurban sama tuanya dengan usia penciptaan manusia. Secara estafet ibadah tersebut terus berlangsung hingga sekarang dan masa akan datang.

Epicentrum ibadah qurban kemudian berpindah ke nabiyullah Ibrahim, saat beliau diuji kesabarannya oleh Allah menyembelih putra satu-satunya pada waktu itu setelah lama tidak memperoleh keturunan setelah pernikahannya dengan Siti Sarah, kemudian lahirlah Ismail sebagai putra belia nan rupawan dari Siti Hajar isteri keduanya dan diperintahkan untuk menyembelihnya. Sungguh sebuah ujian berat bagi seorang hamba Allah dengan yang dimilikinya. Allah berfirman: (Q.S. ash-Shaffat: 102 – 107).