Tuesday, November 12, 2013

Ceramah Tauhid: Memahami Takdir

Pendapat menjawab taqdir sudah ditentukan Allah sehingga manusia tidak bisa berkutik sama sekali, atau pendapat taqdir adalah ketentuan perjalanan manusia oleh dorongan akalnya sendiri. Kedua pendapat ini  masih menjadi perdebatan ulama' kalam dari dulu sampai saat ini dan saya kira perdebatan panjang ini akan terus menerus berjalan seiring usia zaman. Memahami takdir menjadi penting sekali karena termasuk salah satu pilar rukun iman yang terakhir yaitu iman kepada qadha dan qadar:

Dalam memahami berlakunya takdir ini paling tidak ada tiga sikap yang mengemuka dalam pandandan masyarakat kita: pertama, orang yang percaya bahwa Allah mengatur kehidupan manusia sesuai dengan kehendaknya, kedua, semua yang dilakukan oleh manusia akan menentukan jalan takdirnya sebagai konsekwensi hukum sebab akibat, ketiga, Semua yang diusahakan manusia adalah campur tangan Allah, tetapi manusia bisa memilih yang terbaik atau yang terburuk sesuai dengan jalan pikirannya manusia itu sendiri


Pengetian Qadha dan Qadar
Qadha atau qadar keduanya berasal dari bahasa Arab, qadha artinya aturan yang berlaku sedangkan Qadar adalah kadar atau ukuran tertentu. Misalnya panas bisa membakar dedaunan kering, harus dipahami tidak semua panas bisa membakar, tapi panas yang mampu membakar adalah panas dalam suhu tertentu saja, air bisa membasahi tidak semua air bisa dalam aturannya bisa membuat banjir tapi dalam ukuran tertentu yang bisa membanjiri. begitulah seterusnya

aturan atau ketentuan yang terukur itulah disebut dengan takdir yang berlaku. Jadi Allah menentukan hukum atau aturan yang berlaku dibarengi dengan berbagai ukuran yang memadahi. Jika ingin kaya maka harus berusaha keras, tetapi usaha keras saja tidak cukup harus dibarengi dengan tingkat usaha yang dilakukan, jika usaha yang dilakukan hanya berkisar puluhan ribu tetapi berharap milyaran itu bukan karena takdir tetapi karena memang ukuran yang berlaku untuk usaha puluhan ribu hasilnya puluhan ribu atau ratusan ribu saja.

Sekian renungan tauhid kali ini, lain kali akan kita bahas lebih lanjut
GAAR8KHDW69P

No comments:

Post a Comment