Tuesday, November 5, 2013

Dasar hukum do'a awal tahun dan akhir tahun Hijriyah


Dalam sebuah majlis ada pertanyaan yang menggelitik dari seseorang yang memang awal sudah tak siap menerima perbedaan dengan beberapa orang lainnya, ia bertanya dengan gagahnya tentang dasar hukum do'a awal tahun dan akhir tahun hijriyah. tak sekali dua kali kejadian serupa tetang hal yang demikian ini, mungkin juga banya di alami oleh anda, dimana ada sekelompok orang yang dengan mudahnya mengatakan setiap yang baru adalah kesesatan.


Padahal dasar hukumnya sangat jelas sekali dan tersebar di beberapa di dalam al Qur'an, ada juga beberapa contoh para Nabi Allah yang berdo'a dengan lafadz yang berbeda-beda, sesuai dengan kondisi yang menuntut untuk berdo'a. tetapi terkadang hal seperti ini tidak dipahami, justru malah dimentahkan dengan meminta adanya dalil yang sama persis, mungkin lupa bahwa setiap detik fenomena kehidupan ini mengalami perubahan, sedangkan dalil sudah berhenti berproduksi, dan memang sudah tidak dibutuhkan lagi dalil dalil baru, karena semua prinsip dasar beragama sudah paripurna tertuang di dalam hadits dan firman suci-Nya, termasuk dalil berdo'a.

Allah berfirman: (Al-Baqarah : 186 ).
"Dan apabila hambaku bertanya kepadamu (Hai Muhammad) tntg aku maka katakanlah kpd mereka bahwa aku adlh dekat kepadanya & aku memperkenankan do'a orang yg berdo'a kepadaku
dalam ayat tersebut do'a apa saja

Allah berfirman (Al-A'raf : 29)
Artinya :"Dan berdo'alah kepada Tuhan dengan mengikhlaskan 'ibadat hanya untuknya" .

Allah berfirman (QS. An-Naml : 62)
“Atau siapakah yang memperkenankan (doa) orang yang dalam kesulitan apabila ia berdoa kepadanya, dan yang menghilangkan kesusahan ?”

Dasar lain dari hadits, berdasarkan riwayat dari Ubadah bin Ash Shamit radhiyallahu 'anhu ia berkata, sesungguhnya Rasulullah bersabda :
“Tidak ada seorang muslim yang berdoa kepada Allah di dunia dengan suatu permohonan kecuali Dia mengabulkannya, atau menghilangkan daripadanya keburukan yang semisalnya, selama ia tidak meminta suatu dosa atau pemutusan kerabat.”
memberikan kesimpulan kepada kita bahwa

masih banyak lagi dalil dalil tentang anjuran untuk berdo'a kepada Allah. Berdoa dalam ayat dan hadits di atas menunjukkan do'a dalam konteks umum, tidak ada batasan do'a ini dan do'a itu. jika demikian bukankah kita bisa memberikan kesimpulan bahwa do'a awal tahun dan akhir tahun hijriyah juga berpedoman dengan dasar tersebut di atas. lha wong gak berdo'a saja gak apa-apa kok. Begitu aja kok repot, ketika mendengar jawaban ini sontak banyak orang yang tertawa...

Jadi toleranlah jika anda memang tidak sepakat dengan do'a awal dan akhir tahun, tidak perlu mementahkan dalil tentang berdo'a yang sudah kuat tertuang di dalam al qur'an dan hadits tersebut

No comments:

Post a Comment