
Ya'qub al-Makfuf berkata:"orang yang ikhlas itu, orang yang mampu menyimpan amal baiknya sebagaimana ia menyimpan amal buruknya. Perbuatan yang ikhlas meskipun sedikit di hadapan Allah akan diterima secara istimewa daripada berbuat banyak yang tidak ikhlas, lebih hebat lagi apabila perbuatan dengan kuantitas banyak yang dilakukan dengan ikhlas. Umar ra pernah membuat surat kepada Abu Musa al 'as'ariy:"murnikan niatmu dengan ikhlas niscaya akan mencukupi kepadamu perbuatan yang sedikit. sebagai Mu'min sejati, tentunya haruslah memperhatikan kemurnian perbutannya dengan ikhlas
Untuk memudahkan analogi tentang perbuatan ikhlas ini, kita bisa membuat analogi yang sederhanya, seseorang harus ikhlas adalah seperti penunggu parkiran, ia rela menunggu meskipun tidak miliknya sendiri, dan rela sedalam hati apabila pemiliknya datang kemudian mengambilnya lagi, meskipun mobil itu sangat mewah sekali, ia rela diambil empunya meskipun di rumah penunggu parkir tidak tersedia mobil mewah seperti yang ia tunggu dan diambil sang empunya
Perbuatan yang dilakukan dengan cara ikhlas bisa dijadikan benteng utama dari serangan godaan setan yang terkutuk. sesuai dengan janji setan yang tidak mampu menggoda orang-orang yang beramal dengan niat semata-mata karena Allah (ikhlas)
Allah berfirman:
Syaitan berkata,” Ya Tuhanku, oleh karena Engkau telah menetapkanku sesat, sungguh akan kuusahakan agar anak manusia memandang indah segala yang tampak di bumi dan aku akan sesatkan mereka semua. Kecuali hamba-hambaMu dari antara mereka yang ikhlas(Al-Hijr: 39-40).
ayat di atas memberikan pelajaran kepada kita akan pentingnya perbuatan ikhlas, ikhlas menjadi syarat utama diterimanya amal ibadah kepada Allah swt, sebagaimana curhatnya setan, bahwa setan akan menggelincirkan manusia dari jalan kebenaran, kecuali orang orang yang mampu beramal dengan ikhlas
Ikhlas itu sendiri meringankan amal perbuatan dan menyuburkan, kerena ikhlas bagaikan air siraman yang menyuburkan amal perbuatan laksana hujan yang menyirami bumi ini untuk menyuburkan tumbuh-tumbuhan
No comments:
Post a Comment